Rabu, 27 Juli 2016

SEJARAH BERDIRINYA PONPES NURUL QODIM

Pondok Pesantren Nurul Qadim merupakan Pesantren yang cukup dikenal di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Probolinggo. Secara geografis Pondok Pesantren Nurul Qadim terletak di Desa Kalikajar Kulon Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Pondok Pesantren Nurul Qadim berdiri di atas tanah + 5 H.a, untuk sampai ke pondok ini harus menempuh jarak 25 KM jalan pantura dari ibu kota Kabupaten Probolinggo[1]. Pondok Pesantren Nurul Qadim adalah peninggalan yang paling monumental dari KH. Hasyim atau yang lebih populer dikalangan masyarakat dengan sebutan Kyai Mino, yang pada awalnya hanya sebatas langgar angkring yang sangat sederhana, sebagaimaaana yang dikatakan oleh KH Nuruddin Musyiri bahwa" pada tahun 1947 dibuatlah asrama yang sederhana dan terus dikembangkan hingga wujud Pondok Pesantren. Seperti saat sekarang ini.[2] Dan saat ini pondok Pesantren Nurul Qadim diasuh oleh KH. Nuruddin Musyiri dan KH. Hasan Abdul Jalal setelah beliau menyelesaikankan pendidikanya di Pondok Pesantren Lirboyo, Sarang dan Krapyak, beliau berdua bahu-membahu dalam mempertahankan dan mengembangkan Pondok.[3]

VISI

 Mewujudkan manusia beriman, bertaqwa, berilmu dan berakhlaqul karimah.


MISI

  1. Melatih pembiasaan berbuat sifat-sifat terpuji dalam kehidupan sehari-hari
  2. Melatih pembiasaan melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah
  3. Melaksanakan bimbingan intensi membaca al-quran dan membaca kitab salalfiyah.
  4. Menyelenggarakan bimbingan belajar yang disesuaikan dengan kemampuan santri.
  5.  Melaksanakan bimbingan terpadu antara kegiatan pesantren dan kegiatan sekolah.







VISI

Terbentuknya manusia yang beriman, bertatqwa, berakhlaqul al-karimah, berwawasan luas, berpandangan kedepan, cakap, terampil, mandiri, kreatif, memiliki etos kerja, toleran,bertanggung jawab kemasyarakatan serta bergunan bagi agama, bangsa dan negara.

MISI

1. Penanaman keimanan, ketaqwaan kepada Allah dan pembinaan akhalaqul al-karimah.
2. Pendidikan keilmuan dan pengembangan wawasan.
3. Pengembangan bakat dan minat.
4. Pengembangan kewirausahaan dan kemandirian.
5. Penanaman kesadaran hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan.
6. Penanaman tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.